Inforohil.com, Bagan Sinembah – Usai menertibkan warung liar di Perbatasan Riau Sumut, Selasa (26/9) Upika Bagan Sinembah menyempatkan mampir di salah satu cafe terselubung yang diduga menjadi tempat bisnis ‘Lendir’ atau prostitusi.
Pantauan di lokasi cafe remang-remang itu tidak jauh dari lokasi penertiban warung liar, dilihat dari depan, cafe ini sangat terselubung. Cafe yang ditempatkan di dua unit ruko itu tidak terlihat layaknya cafe remang-remang.
Satu ruko terbuka dan seperti rumah biasa, dan ruko sebelahnya tertutup, dan ternyata ada satu pintu penghubung antara ruko tersebut. Dalam ruko tertutup itu, terlihat beberapa sofa panjang yang dilengkapi meja serta sisa botol minuman.
Awalnya, Unsur Pimpinan Kecamatan (Upika) Bagan Sinembah yang terdiri dari, Camat, Sakinah SSTP MSI, Kapolsek, Kompol Vera Taurensa SS MH dan Danramil 03/Bgs Kapten Arh H Sitorus menanyakan kepada pemilik, namun tidak ada yang mengaku.
Ke empat wanita penghibur di salah satu cafe remang-remang dan turut disita belasan miras kemasan botol. |
Setelah itu, Upika bersama Satpol PP dan tim dari Mapolsek Bagan Sinembah melusuri hingga ke dalam, ternyata Ruko itu terdiri dari bayak kamar yang diduga kuat tempat esek-esek. Dan dari dalam kamar tersebut, Tim menemukan 4 orang wanita dengan pakaian seksi yang sedang istirahat di kamar masing-masing.
Tidak hanya itu, Tim juga menemukan beberapa minuman keras yang terdiri dari, Wisky 2 kotak, Bir 1 kotak dan MC Donal 1 kotak.
Setelah didata, para wanita itu ternyata bukan warga Bagan Sinembah, keempatnya adalah, F (24) asalh Lubuk Pakam, BD (27) asal Medan, RK (23) warga Balam Kebun Ivomas dan SIS (23) warga Lubuk Pakam.
Setelah didata, para wanita yang diduga sebagai penghibur ini dibawa ke Mapolsek Bagan Sinembah untuk dimintai keterangan bersama pemilik cafe inisial, RN (54) yang juga dalam identitasnya adalah warga Medan Sumatera Utara.
Camat Bagan Sinembah, Sakinah SSTP MSI menyampaikan bahwa kegiatan ini sengaja dilakukan secara mendadak. “Biar nggak lari, biasanya banyak yang kabur, kalau pagi kan mereka masih pada tidur, sekarang mereka nggak bisa ngelak lagi,” ungkapnya.
Camat megaku kesal dengan keberadaan cafe itu. “Buat malu kita, mereka datang ke Bagan Sinembah hanya bawak aib, yang malu kita sebagai tuan rumah, ini tidak bisa dibiarkan, semua cafe yang diduga sebagai tempat prostitusi akan kita tertibkan semua,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kapolsek Bagan Sinembah Kompol Vera Taurensa SS MH menyampaikan bahwa cafe remang – remang ini dapat menjadi potensi terjadinya gangguan Kamtibmas.
“Kita sepakat bersama Upika akan terus melakukan razia,” ungkapnya. (iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks