Inforohil.com, Balai Jaya – Sepintas mirip Crude Palm Oil (CPO), diduga limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Wilmar Grup, yakni PT Sarana Perdana Caraka (SPC) cemari lingkungan di Kepenghuluan Balai Jaya kecamatan Balai Jaya kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Berdasarkan hasil temuan awak media pada Senin (3/12) sekira pukul 11.30 wib, cairan yang mirip CPO itu berada tepat diseberang pagar tembok PKS SPC di kampung Tengah tidak jauh dari simpang jalan menuju Tempat Pemakaman Umum. Anehnya, cairan mirip CPO itu tampak merembes dari dalam tanah.
Anehnya, disisi jalan lainnya, tepatnya di parit dekat pagar tembok perusahaan, parit yang seharusnya cekung, malah tampak ditimbun tanah diduga oleh alat berat milk perusahaan tersebut. Tentu saja hal itu menjadi tanda tanya kenapa parit tersebut ditimbun.
Salah satu sisi jalan yang paritnya ditimbun tanah, tak jauh dari TKP. |
Pihak perusahaan yang dikonfirmasi melalui Kepala Tata Usaha (KTU) PT SPC, Cecep menyangkal bahwa hal tersebut adalah tumpahan CPO. Apalagi cairan tersebut rembesan air limbah yang memang di lokasi tersebut tak jauh adalah lahan yang dijadikan Land Aplikasi limbah cair perusahaan.
“Tadi anggota kami perintahkan untuk mengecek dinyatakan bukan merupakan limbah apalagi CPO. Karena CPO kami, tidak ada mengalir kesitu. Dan aliran limbah cair kami ke Land Aplikasi juga tidak melewati lokasi tersebut,” bantah Cecep.
Cecep pun menerangkan, berdasarkan informasi karyawan yang diperintahkan untuk memeriksa, cairan tersebut diduga kuat bersumber dari mata air yang tanahnya mengandung karat. “Kata anggota saya, itu air dari mata air yang mengandung karat, bukan dari limbah. Karena air yang model begitu, terdapat juga di selokan depan kantor camat Balai Jaya,” kata Cecep sembari mengirimkan foto kolam dan selokan yang terdapat di depan kantor camat ke nomor WA wartawan.
Namun ketika disinggung kenapa parit yang berada dekat tembok pagar malah ditutup tanah, Cecep mengatakan bahwa tanah di lokasi yang dimaksud mengalami erosi. “Itu erosi, makanya ditimbun tanah. Itu juga atas permintaan pihak desa (Balai Jaya) bang,” kilahnya.
Informasi yang dirangkum, di daerah tersebut yakni Kampung Tengah bisa dibilang hampir merata adalah warga yang merupakan karyawan PKS SPC. Diduga, para warga yang tinggal di lokasi tersebut enggan mempermasalahkan dugaan pencemaran lingkungan tersebut. (iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks