Sisa tumpahan CPO PKS PT SPC disaluran paret persis di depan kompleks perusahaan, Jln Lintas Riau-Sumut Km 38 Balai Jaya. |
Inforohil.com, Balai Jaya – Meluapnya Cruid Palm Oil (CPO) dari kompleks perusahaan pabrik kelapa sawit PT Sarana Perdana Caraka (PKS SPC) wilmar grup melalui saluran air ke lingkungan masyarakat menyebabkan air paret selokan tercemari.
Meluapnya CPO tersebut diketahui dari postingan Netizen di sosial media Facebook oleh akun Bustami pada Rabu (8/8) malam kemarin. Yang mana, pada postingannya, menyebutkan bahwa CPO milik PT SPC tumpah ke aliran masyarakat Balai Jaya Kota KM 38. “Minyak pt spc tumpah kealiran masyarakat Balai jaya kota km 38,” tulisnya diimbuhi minyak CPO yang ditampung warga ke sebuah drum plastik.
Informasi yang diperoleh dari sumber terpercaya Inforohil.com mengatakan, tumpahan atau luapan CPO milik Wilmar grup itu terjadi di depan komplek PT SPC, tepatnya di Jalan lintas Riau-Sumut KM 38 Balai Jaya. Tumpahan CPO tersebut ditampung warga masyarakat sekitar kemudian dimasukan ke dalam drum plastik dan dibayar pihak perusahaan.
Mewakili Mill Menejer, Kepala Tata Usaha (KTU), Cecep yang dikonfirmasi Inforohil.com pada Kamis (9/8) melalui sambungan selulernya membenarkan adanya tumpahan CPO dari PKS PT SPC. Dijelaskannya, tumpahan itu bermula terbukanya keran pipa di tangki CPO. “Sebabnya, terbukanya keran pipa, keran CPO kami terbuka, mengalir ke aliran paret kami, pas ada paret keluar, cepat keburu kami tampung, tapi belum nyebrang lewat jalan,” katanya.
Yang mana, pada awalnya hanya membanjiri di selokan komplek perusahaan saja. Namun karena tingginya volume, CPO yang tumpah mengalir keluar komplek perusahaan. “Tidak sampai menyebar, langsung kita lokalisir CPO yang tumpah,” ujar Cecep.
Ditambahkan Cecep, pihak perusahaan pun bekerja sama dengan masyarakat Balai Jaya Kota untuk membersihkan dengan cara menampung kembali CPO yang tumpah ke drum plastik. Ketika disinggung, CPO PKS SPC mencemarkan lingkungan, Cecep membantah. “Tidak sempat mencemari, kan langsung kita bersihkan, memang keluar tapi tidak mengalir keluar ke masyarakat,” bantah KTU tersebut. (iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks