Inforohil.com, Tanah Putih – Permasalahan limbah minyak dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) seakan tak ada habisnya dan selalu terjadi.
Kali ini, Senin (16/12/2019) lima puluhan masyarakat Kepenghuluan Manggala Sakti Kecamatan Tanah Putih, melakukan aksi unjuk rasa damai didepan lokasi Meno GS North Menggala KM.25.
Hadir dalam unjuk rasa tersebut Kapolres Rokan Hilir AKBP M. Mustofa SIK MSi, Kepala OM ABB, Kapolsek Tanah Putih AKP Bambang SH serta Kasat Shabara AKP Simamora SH, Kasat Intel AKP Banjar Nahor SH, Kasatnarkoba AKP Herman Pelani SH, Wakapolsek Tanah Putih AKP H Tambak SH dan turut hadir dalam Sekretaris Desa Manggala 5 Rudi Ardiansyah.
Dalam orasi yang disampaikan Koordinator Demo Armi Hasyim, mereka hanya menuntut ganti rugi lahan seluas dua hektar yang tercemar limbah CPI serta meminta pihak CPI segera membersihkan lahan yang terkena limbah diareal lahan masyarakat.
“Kami minta agar tuntutan kami ini mendapatkan kepastian ganti rugi secepatnya. Itu saja permintaan kami,” terang Armi.
Armi Hasyim menjelaskan sebelumnya masalah ini sudah dilaporkan ke Kementrian DLHK Propinsi Riau, tepatnya 5 Desember 2019 yang lalu. Dalam laporan tersebut, berdasarkan temuan laboratorium DLHK Propinsi Riau yaitu positif terkena limbah CPI.
“Karena tidak ada tanggapan, kami melakukan unjuk rasa,” ucap Armi.
Disela-sela orasi tersebut, Kapolres Rokan Hilir AKBP M.Mustofa SIK MSi langsung menenangkan aksi unjuk rasa dihadapan ratusan warga yang sempat tegang , dalam arahannya orang nomor satu di Polres Rokan Hilir ini menghimbau dalam unjuk rasa di harapkan berjalan kondusif mengingat ini adalah aset negara.
Selanjutnya menanggapi desakan warga tersebut, Pihak CPI diwakili kepala OM ABB yang didampingi Kapolres Rokan Hilir AKBP M. Mustofa SIK MSi langsung melakukan dialog kewarga dan membuat kesepakatan bersama.
Dalam penyampaian kepala OM ABB Selaku pihak dari CPI akan menyampaikan keputusan kepada pihak CPI. pada 19 Desember 2019 nantinya.
Setelah mendengarkan kesepakatan, ratusan warga akhirnya membubarkan diri kembali ke rumahnya masing-masing. Namun mereka tetap mengancam akan melakukan aksi yang sama, jika nantinya pihak CPI tidak segera menjalankan kesepakatan yang telah dibuatnya.(syawal)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks