![]() |
Kapal nelayan pelaku ilegal Fishing dan 50 goni kerang yang sudah diamankan di Satpolair Polres Rohil di Bagan Siapiapi. |
Inforohil.com, Panipahan – Sempat heboh dibeberapa media online di Sumatera Utara (Sumut) tentang nelayan asal Tanjung Balai Asahan tewas dan luka berat akibat ditembak Orang Tidak Dikenal (OTK) di wilayah perairan kabupaten Rokan Hilir (Rohil), ternyata tidak benar.
Hal itu diungkapkan Kapolres Rohil AKBP Sigit Adiwuryanto SIK MH kepada Inforohil.com, Senin (10/9) petang.
“Yang sebenarnya, mereka disergap anggota Satpolair Polres Rohil karena melakukan ilegal Fishing. Tepatnya di perairan Pulau Panipahan Kecamatan Palika dengan Perairan Pulau Halang di Kecamatan Kubu dengan Titik Kordinat N. 02°26.772 – E. 100°38.191,” tegas Kapolres.
Karena melakukan perlawanan, Petugas polisi yang sempat memberikan tembakan peringatan, terpaksa melepaskan tembakan ke arah kapal. Ironisnya, salah satu nelayan tewas ditempat dan dua lainnya mengalami luka tembak.
Diungkapkan Kapolres, kejadian itu terjadi pada hari Minggu (9/9) sekira pukul 22.40 wib. Yang mana personil Satpolair yang melakukan Patroli laut di sepanjang perairan Panipahan dan Kubu, mendapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya kapal Nelayan dari Sumatera Utara sebanyak 7 (tujuh) kapal yang diduga mencuri hasil laut berupa Kerang di wilayah Perairan Kabupaten Rokan Hilir.
“Lalu personil Satpolair melakukan pengejaran terhadap kapal para pelaku. Dikarenakan kapal satpolair tidak memungkinkan untuk melakukan pengejaran, personil satpolair meminjam kapal masyarakat yang lebih besar untuk melakukan pengejaran,” ungkap Kapolres.
Setelah tiba di perairan sekitar Pulau Halang, jelas Kapolres lagi, personil Satpolair melakukan penghadangan terhadap kapal dan melakukan tembakan peringatan ke atas. Namun tembakan peringatan itu tidak dihiraukan oleh para pelaku, selanjutnya kapal para pelaku berupaya menabrak kapal personil Satpolair, hingga akhirnya dilakukan tindakan tegas dengan menembak ke arah kapal para pelaku.
“Tembakan mengenai badan kapal dan mengenai 3 (ttiga) orang pelaku. Satu orang diduga pelaku dinyatakan MD (meninggal dunia) karena luka tembak di dada, 2(dua) orang luka tembak di kepala dan pinggul,” terang AKBP Sigit Adiwuryanto.
Kemudian kapal pelaku melarikan diri ke Wilayah Panipahan. Dan berdasarkan info dari Kapolsek Panipahan, pelaku yang tertembak berada di Puskesmas untuk berobat. Saat ini kapal dan para pelaku dibawa ke Satpolair Polres Rohil di Bagan Siapiapi. Kapolsek dan Kanit Provost Polsek Panipahan saat ini membawa pelaku yang MD dan terluka ke rumah duka di Sumatra Utara.
“Sebagai informasi tambahan, selama ini sudah sangat sering kapal Nelayan dari luar wilayah Kabupaten Rohil banyak masuk ke perairan Rohil untuk melakukan pencurian ikan dan hasil laut lainnya. Tentu saja hal ini sangat meresahkan masyarakat/nelayan Rohil dan sekitarnya dikarenakan hasil laut yang dicuri tersebut,” tambah Kapolres.
Dijelaskan Kapolres, korban yang meninggal dunia itu bernama Manggor dengan luka tembak di dada. Agus yang pada saat itu kritis mengalami luka tembak dibagian kepala sebelah kanan dan Iwan mengalami luka tembak bagian pinggul sebelah kanan.
Adapun pelaku yang diamankan di markas Satpolair Polres Rohil di Bagan Siapiapi diantaranya, Sumiran alias Sumpel (41), Izil alias Geleng (34), Nuryadin Syaputra alias Putra (23) Zulkifli Als Ikip (24) Hery, Herman alias Eman (25), Karlan alias Alan dan Safrudin alias Udin (45). Yang mana diketahui awak kapal tersebut beralamat di Pematang Baru Dusun II desa Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Kabupeti Asahan Provinsi Sumut.
Adapun barang bukti yang diamankan adalah Kapal Penangkap Kerang Milik Saudari Omsi (39) warga Jln. Kereta api, Kota Tanjung Balai Kecamatan Teluk Nibung Kabupaten Asahan Provinsi Sumut dan kerang sebanyak 50 goni.
Sementara, informasi yang beredar, ketika kapal nelayan yang dikemudikan Sumiran alias Sumpel itu sedang menangkap kerang di TKP tersebut diatas, tiba-tiba dihadang satu unit kapal tidak dikenal pas di depan haluan kapal.
Dengan sigap Sumiran alias Sumpel sebagai tekong menghindar memutar haluan kearah sebelah kiri dan berhasil tidak menabrak namun tiba-tiba kapal diduga pelaku penembakan menyuruh berhenti kapal korban sambil melakukan tembakan beberapa kali.
Mendengar suara letupan senjata itu, Sumiran tiarap menyelamatkan diri sambil menambah kecepatan tinggi kapal tanpa memegang kemudi kapal namun kapal pelaku masih terus mengejar sambil melakukan penembakan berulangkali.
Karena kapal yang dikemudikan Sumiran lebih besar dari kapal pelaku maka korban berhasil melarikan diri dari pengejaran pelaku, dan beberapa saat ketika kapal pelaku sudah tertinggal jauh dan tidak ada lagi pengejaran Sumiran menanyakan kepada awak kapal Herman alias Eman “Gimana keadaan kalian” dan dijawab “Ada 3 (tiga) orang yang tertembak” mendengar hal tersebut, Sumiran langsung mengambil alih kemudi dan melanjutkan perjalanan ke Panipahan guna mendapatkan pertolongan.
Dan sekira pukul 02.15 Wib kapal yang dikemudikan Sumiran tiba ke Panipahan dan bersandar di tangkahan kantor Pos AL Panipahan serta langsung dilakukan Evakuasi ke Puskesmas guna penanganan korban luka tembak. (iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks