Pipa SPAM Ujung Tanjung yang tampak tidak terawat. |
Inforohil.com, Ujung Tanjung – Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) yang dibangun pada tahun 2015 lalu berada di Kepenghuluan Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir diduga hanya sia-sia belaka dan sarat dugaan korupsi oleh oknum pejabat.
Sistem Pengolahan Air Minum yang berada di Kepenghuluan Ujung Tanjung dengan menghabiskan dana Rp15 miliar untuk melayani 600 KK. Dana tersebut berasal dari APBN, APBD Provinsi Riau dan Pemkab Rohil.
Namun, semenjak diresmikan pada pada tahun 2015 oleh Dirjen Cipta Karya Kementrian PU Mieki Kencana Wulan dan Kadis Cipta Karya (CK) Riau Dwi Agus Sumarno, hingga saat ini, masyarakat belum pernah menikmati satu tetes pun air bersih dari SPAM yang dibangun.
Salah satu warga Ujung Tanjung, Samsir yang dikonfirmasi awak media mengaku belum menikmati setetes air pun dari proyek tersebut. “Kami masyarakat Ujung Tanjung dan sekitarnya belum pernah menikmati setetes pun air bersih dari SPAM yang dibangun Pemkab Rohil yang sudah menghabiskan uang negara puluhan miliar. Bahkan saya sudah mengeluarkan biaya 400 ribu untuk pemasangan kran air yang akan mengalir kerumah kepada oknum pekerja SPAM. Uang hilang, air bersih pun tidak pernah saya nikmati,” ujar Samsir pada awak media beberapa hari yang lalu.
Sementara itu Kadis Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Rohil H. Jon Syafrindow saat dikonfirmasi melalui Handpone (HP) dengan nomor 08221717XXXX, hingga berita ini diterbitkan Kadis tidak bisa dihubungi.
Dari pantaun awak Media dilapangan Rabu (15/8), terlihat pipa penyalur air bersih dari SPAM untuk kerumah warga mulai tidak terurus bahkan pipanya sudah ada yang potong oleh warga. Diduga hal ini dilakukan warga karena kekecewaan masyarakat terhadap Pemerintah setempat karena membangun tapi tidak bisa dinikmati oleh warga.
Kuat dugaan dari masyarakat bahwa pembangunan SPAM Ujung Tanjung telah dilakukan tidak pidana Korupsi oleh oknum oknum pejabat Rohil sehingga SPAM yang berada di Kepenghuluan Ujung Tanjung dibangun tiga tahun yang lalu terbengkalai.
Sementara itu, terlihat di UPT SPAM IKK wilayah Ujung Tanjung terlihat SPAM yang menelan biaya Rp15 miliar tidak berfungsi alias tidak ada aktivitas pengolahan air bersih.
Kantor SPAM Ujung Tanjung hanya di huni oleh penjaga malam (satpam) bernama Herman (56) bersama istri nya Eti (50) warga Ujung Tanjung. Saat ditanyai beliau tidak tahu menahu tentang SPAM. (tim/iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks