Inforohil.com, Bangko Pusako – Di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) istilah ‘Hukum tajam ke bawah dan tumpul keatas’ masih dirasakan oleh masyarakat. Terutama untuk mencari keadilan hukum di lingkungan Polres Rohil.
Untuk itulah, masyarakat dari kelompok tani Jaya Abadi Posko II Riau Makmur Pertanian, Kepenghuluan Bangko Permata, Kecamatan Bangko Pusako, hari ini, Sabtu (11/11) mengirimkan surat pemberitahuan bahwa mereka akan melakukan aksi demonstrasi selasa 14 Oktober 2017 pekan depan untuk menuntut keadilan hukum.
Aksi demonstrasi itu, sehubungan dengan telah terjadinya tindakan berencana penganiayaan yang dilakukan oleh anak H Ngadiman (pengusaha dari Bagan Batu) dan kawan kawan terhadap Slamat Riyadi Sianturi dan Safridin anggota kelompok tani.
Dimana kekadiannya diareal jalan Nela lokasi Chevron 14, Kamis (9/11) kemarin yang sudah dilaporkan tapi belum ditindak lanjuti oleh pihak Polres untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku penganiayaan saudara Eko dkk.
“Katanya polisi untuk tempat pengaduan dan pelayanan, pengayom serta melindungi. Mana buktinya, maju tak gentar bela yang bayar iya, kelompok tani yang bubar,” geram Suwandi ketua kelompok tani kepada media ini, Sabtu (11/11).
Selain itu lanjut Suwandi, pihaknya juga akan menuntut kasus lain yang dilakukan pihak Ngadiman kepada kelompok tani yang sampai hari ini tak kunjung diproses oleh Polres Rohil. Pihaknya juga akan membawa bukti bukti laporan tindak pidana lain.
Diungkapkan Suwandi, ini kasus pidana yang keempat kalinya yang dilakukan keluarga Ngadiman kepada anggota kelompok tani. Sebelumnya, anggota kelompok tani bernama Sariono dianiaya oleh Irwan, pencemaran nama baik dan pengerusakan yang dilakukan Maryanti.
“Semuanya dilakukan anak Ngadiman. Kalau dugaan pencemaran nama baik okelah kita maafkan Polisi untuk tida memprosesnya, tapi kalau penganiayaan ini sudah fatal, kerana nyawa bisa terancam” terangnya.
Sementara itu, Slamat Riyadi Sianturi mengatakan dirinya sengaja belum membuat pengaduan ke polisi karena sudah diadukan oleh kelompok tani. Dia berharap agar aparat penegak hukum dapat melakukan penangkapan terhadap pelaku yang menganiaya dirinya.
“Habis demo ini nanti, saya akan cari orang orangnya itu. Kalau memang polisi minta harus ada korban jiwa, nanti saya tegak aja disimpang Nela itu, saya bawa klewang, siapa yang lewat saya babat aja, biar ribut semua tandasnya,”. (syawal)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks