Inforohil.com, Baganbatu – Rapat anggota tahunan (RAT) Koperasi/CU Tunas Muda TB. 2016 dibuka Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Kadiskop UMKM) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) H Wazirwan Yunus di pelantaran Plaza Suzuya Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah. Sabtu (25/2).
Dalam sambutan H Wazirman Yunus mengatakan bahwa koperasi merupakan hajat hidup orang banyak. Karena koperasi itu adalah bagimana cara mensejahterakan anggota dan secara umum mensejahterakan masyarakat. Menurutnya, koperasi itu sesuai dengan perinsip bagimana mana mensejahterakan ekonomi, terbuka, jujur.
“Kepada Koperasi Tunas Muda kami berharap agar terus melakukan pertumbuhan kembangakan. Karena koperasi mempunyai fungsi membangun dan mengembangkan potensi kemajuan ekonomi anggota dan masyarakat,” kata Kadis baru menggantikan Jon Safrindow tersebut.
.
Ia juga mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir sangat bangga dengan Koperasi/CU. Tunas Muda.
“Kami sangat bangga kepada Koperasi / CU Tunas Muda yang telah banyak berbuat untuk manfatkan ekonomi kerakyatan. Dan walaupun sifatnya simpan pinjam, namun dapat menyejahterakan anggota dan masyarakat dengan cara menolong yang susah,” katanya.
Namun demikian, ia sangat mengasipirasi Koperasi CU. Tunas Muda di Bagan Batu ini dengan meraih sejumlah penghargaan dalam tata Pengelolaan Koperasi dengan jumlah anggota ribuan orang.
“Yang kita ketahui, banyak bermacam penghargaan yang di peroleh Koperasi CU. Tunas Muda ini hingga ke tingkat Provinsi dan tingkat Nasional dan ini tentunya membawa nama Kabupaten Rokan Hilir,” pujinya.
Sementara itu, Ketua Koperasi CU. Tunas Muda, Ir. Dame RG. Simarmata dalam sambutanya mengatakan, secara umum dirinya mengetahui dunia maupun Indonesia masih mengalami krisis ekonomi global, yang berdampak pada dunia usaha termasuk lembaga keuangan.
Menurutnya, hampir menyeluruh lembaga keuangan baik bank maupun koperasi juga mengalami penurunan dalam hal pendapatan maupun SHU akibat dari kekurangannya animo masyarakat maupun anggota dalam hal permintaan pinjam.
Selain dari pada itu sudah pasti pencapaian terget pencarian kredit tidak tercapai, disamping lembaga keuangan harus berhati-hati dalam pelepasan kredit mengingat situasi ekonomi saat ini. Turunya permintaan pinjam di Koperasi/ CU. Tunas Muda sejalan dengan tajamnya kemerosotan produksi komiditi buah sawit dan karet.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa kebanyakan anggota kita adalah petani sawit dan karet. Kami juga sebagai pengelola terus berusaha untuk meminimalisir biaya operasional dan melakukan efisiensi biaya modal dengan mengurangi aset, sekaligus dan meng-optimalkan penyelesaian kredit bermasalah,” katanya.
Namun demikian lanjutnya, dalam pelepasan pinjaman tetap menerapkan kehati-hatian kredit sesuai dengan prinsip 5C dan Tukkerpar.
Menurutnya, pendapatan dan SHU bukan karena kinerja yang kurang baik melainkan karena faktor ekonomi yang merosot, dimana animo permintaan pinjaman anggota menurun yang mengakibatkan omzet dan pendapatan juga mengalami penurunan. Disamping itu juga ketatnya persaingan dengan lembaga keuangan lain.
“Sesuai dengan saran Inkopdit Jakarta dan pakar perkreditan di dalam beberapa kali pelatihan perkreditan, di mana kita di sarankan untuk berhati-hati dalam menyikapi situasi ekonomi yang kurang baik ini, kita juga selektif dalam penerimaan anggota baru terlebih dalam melepaskan pinjaman kepada anggota sesuai dengan pendapatan maupun kemampuannya,” paparnya.
“Namun demikian, kami tetap mengambil kebijakan untuk membatasi simpanan Sibuhar dan menutup simpanan Sisuka selama tahun buku 2016 untuk mengurangi biaya modal dan tidak berambisi untuk memaksakan target pelepasan pinjaman,” bebernya.
Menurut Dame, selama tahun buku 2014, tahun buku 2015, dan tahun buku 2016 pihaknya berhasil menciptakan kredit sehat (mencegah kredit bermasalah). “Dimana kita menganalisa semua permohonan pinjamanan sesuai dengan aturan perkreditan, bukan menambah masalah baru bagi anggota itu sendiri,” katanya lagi.
Langkah yang diambil, lanjut Dame, dalam kebijakan perkreditan adalah sesuai kemampuan, seturut kebutuhan sehingga anggota diajak untuk berpikir cerdas finasial dalam meraih kesejahteraannya.
Sesuai tema RAT di tahun buku 2016 ini yakni “Bersama Kita Membangun Koperasi Usaha Rakyat”. Semangat kebersamaan telah mengantarkan dalam keberhasilan membangun koperasi usaha rakyat. “Itulah kekuatan semangat gotong royong dan kekuatan swadaya yang patut kita syukuri,” katanya.
“Kita tetap berkomitmen untuk membangun kemajuan dan keberhasilan koperasi kita dan berusaha mewujudkan Visi dan Misi untuk mensejahterakan anggota,” ujarnya lagi.
Menurut pengamatan dirinya, bahwa telah banyak anggota yang merasakan manfaat Koperasi / CU. Tunas Muda ini sebagai bukti keberhasilan suatu koperasi. “Dimana bisa kita lihat ekonomi anggota semakin maju dilihat dari adanya peningkatan kesejahteraannya,” ungkapnya.
“Hal ini bisa kita lihat dimana para anggota yang tidak memiliki tapak rumah dapat memilikinya, anggota bisa merenovasi maupun membangun rumah, bisa memiliki kebun kelapa sawit maupun karet. Tak hanya itu, sebagian besar anggota dapat menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi,” tandasnya. (Sitorus)