Opini Oleh: MUHAMMAD FADHL
Penulis Adalah Sekretaris GP Ansor Kec. Pasir Limau Kapas
Bila tidak ada lagi aral melintang, perhelatan pilkada yang akan diikuti oleh sebanyak 270 daerah di Indonesia akan berlangsung pada 9 Desember 2020 mendatang, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No 02 tahun 2020 terkait penggeleran Pilkada serentak yang telah ditanda tangani oleh Presiden Jokowi pada 4 Mei 2020 lalu.
Perppu tersebut mengatur tentang penundaan pilkada serentak akibat mewabahnya Corona Virus Dease (Covid) – 19, dimana waktu pemungutan suara yang semula dijadwalkan pada tanggal 23 September 2019 diundur hingga 9 Desember 2020 mendatang. Penundaan tersebut turut disepakati oleh DPR, KPU bersama dengan Pemerintah.
Dalam hal ini, Rokan Hilir adalah merupakan salah satu Kabupaten yang akan mengikuti perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tersebut. Pesta Demokrasi sebagai momentum pergantian kepemimpinan adalah merupakan sunnatullah politik yang tidak dapat dielakkan oleh siapapun juga, baik bagi Negara, Bangsa diperadaban belahan dunia manapun, atas nama Demokrasi, bepergantian kepemimpinan tetap dilaksanakan.
Terlepas dari siapapun tokoh yang akan tampil dan berhasil mengambil alih estafet kepemimpinan Rokan Hilir nantinya, baik wajah baru, maupun wajah lama, itu bukanlah menjadi persoalan utama tentunya.
Namun yang terpenting adalah terciptanya proses Pilkada yang aman dan damai serta berhasil melahirkan sosok pemimpin yang betul-betul berkualitas, sehingga mampu membawa perubahan untuk Rokan Hilir lebih baik dan sejahtera.
Letak Biografis Wilayah Kabupaten Rokan Hilir sangat strategis, karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah sebesar 8.881,59 KM2 dan jumlah penduduk 714.497 Jiwa, Kabupaten Rokan Hilir memiliki beberapa sungai dan pulau.
Sungai Rokan merupakan sungai terbesar yang melintas sejauh 350 Kilometer dari muaranya di Rokan Hilir, hingga kehulunya di Rokan Hulu. Sungai-sungai lainnya adalah Sungai Kubu, Sungai Daun, Sungai Bangko, Sungai Sinaboi, dan lainnya. Salah satu pulau yang ada di Rokan Hilir ialah Pulau Jemur, selain gugusan yg indah, Pulau Jemur juga memiliki sejarah yang unik dan kini tengah dipromosikan menjadi desnitasi wisata bahari.
Rokan Hilir sangat kaya akan Sumber Daya Alamnya, terutama minyak bumi. Selain itu, dari sektor industry, perdagangan, pertanian, perikanan dan sektor lainnya juga turut memberi andil bagi pendapatan daerah.
Bukan tanggung tanggung, Ibu Kota Kabupaten Rokan Hilir juga pernah menyemat prestasi gemilang, namanya sempat menjadi buah bibir elit dan penguasa di Era 80-an, ketika tercatat sebagai daerah penghasil ikan terbesar nomor dua didunia setelah Norwegia.
Namun sayang, bak pepatah orang melayu, “orang mandi berselam, kita mandi bertimba”, hasil kekayaan alam itu belumlah sepenuhnya dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Rokan Hilir, bahkan masih banyak masyarakat Rokan Hilir yang hidup dibawah garis kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rokan Hilir, angka kemiskinan di Rokan Hilir masih tergolong tinggi dengan persentase 7,67 % (2018).
Jika mengacu pada data tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Rokan Hilir sendiri masih belum maksimal.
Oleh karena itu, untuk menuntaskan akar persoalan ini, tentunya diperlukan sosok pemimpin yang berkualitas, sehingga diharapkan mampu memberikan perubahan nyata bagi kabupaten rokan hilir.
Sebagai rakyat, berupaya selektif dalam mencari sosok ataupun kriteria pemimpin adalah merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, karena pemimpin merupakan ujung tombak keberhasilan suatu daerah.
Sehingga sangat diperlukan berbagai sudut pandang serta penilaian. Untuk itu, dalam mencari pemimpin yang berkualitas, paling tidak ada tiga hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, Bupati yang berkualitas harus memiliki sense of crisis.
Sense of crisis merupakan suatu kepekaan terhadap suasana, situasi dan kondisi yang sedang dihadapi kelompok dan masyarakat, termasuk juga pemerintah dan Negara.
Dengan begitu, sense of crisis merujuk pada dua hal penting, pertama kepekaan tentang apa yang tengah menjadi keresahan public. Kedua, kehati-hatian dalam mempersiapkan kebijakan sebagai solusi untuk menghadapi crisis tersebut.
Dimasa pandemi ini, diksi terkait minimnya sense of crisis seorang pemimpin sering kali menjurus kepada pemimpin yang dinilai plin plant dalam memberi kebijakan terkait penangan Covid-19, atau bagi pemimpin yg sama sekali acuh tak acuh dalam penangannya.
Meskipun benar, namun sense of crisis seorang pemimpin tidak cukup diukur dari kepeduliannya disaat pandemi saja, tetapi juga dapat dinilai dari situasi darurat lainnya, seperti kepedulian terhadap infrastruktur yang rusak parah misalnya, atau tingginya tingkat pengangguran yang sama sekali masih menjadi dilema bagi kalangan anak muda.
Kedua, Bupati yang berkualitas harus memiliki ide dan gagasan
Kita faham betul, bahwa dengan mengetahui serta mendengar keluhan saja tentulah tidak cukup untuk menyelesaikan suatu persoalan dinegeri ini, pemimpin mestilah memiliki ide dan gagasan dalam mengatasi keresahan yang sedang dialami oleh rakyat.
Ide dan gagasan sangat penting bagi seorang pemimpin, sebab ia merupakan acuan dalam memulai periodesasi kepemimpinan.
Namun ide dan gagasan seorang pemimpin haruslah bersifat rasional, lebih lebih mengenai anggaran yang akan disiapkan, terutama dalam hal pembangunan.
Salah satu contoh gagasan yang tepat untuk mengatasi besarnya biaya pembangunan Kabupaten Rokan Hilir adalah dengan mengandalkan Blok Rokan sebagai sumber pendapatan daerah.
Hal itu dapat dilakukan dengan cara menanam saham lebih dari 10% kepada BUMN Pertamina selaku pihak resmi pengelola Blok Rokan di tahun 2021 mendatang, sehingga dengan adanya gagasan seperti ini, besaran APBD Rokan Hilir bisa semakin bertambah.
Ketiga, Bupati yang berkualitas harus memiliki Keberanian
Keberanian adalah sifat yang harus menempel pada diri seorang pemimpin, sebab syarat utama dari seorang pemimpin adalah berani.
Sederhananya, sense of crisis tanpa ide dan gagasan tidaklah ada artinya, begitu pula selanjutnya, ide dan gagasan tanpa keberanian juga tidak bermakna.
Keberanian yang dimaksud adalah, keberanian dalam menegakkan kebenaran, keberanian berlaku adil kepada siapapun. Bukan keberanian yang justru berkiblat kepada kepentingan pribadi semata.
Untuk itu, dalam rangka menjemput perubahan sebagaimana menjadi impian besar bagi seluruh masyarakat Rokan hilir, sosok pemimpin seperti diatas sangatlah diperlukan, agar kemajuan yang kita harapkan tidak hanya sebatas hayalan semata.
Namun, untuk meraih itu semua, tentunya tidak lepas dari peran rakyat sebagai aktor demokrasi, rakyat harus cerdas dalam menentukan pilihan, sebab rakyatlah yang akan menjadi penentu siapa sosok yang akan memimpin Rokan Hilir ini kedepannya.
Rakyat tidak boleh larut dalam euphoria yang menjurus pada hal negative, contohnya seperti ikut melibatkan diri dalam politik uang (money politic), karena hal ini justru akan meruntuhkan nilai demokrasi itu sendiri, serta dikhawatirkan akan melahirkan pemimpin yang tidak berkompeten.
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks