Inforohil.com, Bagansiapiapi – Bakal calon bupati (Balonbup) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Afrizal alias Epi Sintong ikut dalam konvensi partai Hanura, Senin (6/1/2020) di Bagansiapiapi.
Dalam pemaparan visi misi nya, Epi Sintong mengatakan ikut di bursa Pilkada Rohil periode 2020-2024 ini karena banyak hal yang harus di perbaiki untuk menjadikan Rohil yang mandiri dan berwibawa.
Menurutnya, untuk memperbaiki itu, bisa diibaratkan dengan memperbaiki benang yang kusut. Namun, lanjut politisi Golkar itu, untuk melakukan itu semua diperlukan anggaran yang sangat besar. Oleh sebab itu, diperlukan pendapatan asli daerah (PAD) yang besar pula untuk dapat memenuhi semua kebutuhan itu.
“Kita menganggap selama ini kita kaya, padahal sekarang sudah jauh beekurang. Kita (Rohil, red) sudah sempat melakukan rasionalisasi anggaran karena Rohil mengalami defisit anggaran,” ungkapnya.
Tentunya tambah Afrizal, diperlukan sumber PAD dari berbagai sektor untuk mencukupi apa yang akan dibangun nantinya. Oleh karenanya, jika nantinya Epi Sintong diberikan kepercayaan untuk memimpin Rohil, ia akan memaksimalkan PAD Rohil dari Blok Rokan yang akan dikelola oleh Pertamina tahun 2021 mendatang.
Dijelaskannya, untuk biaya operasional blok Rokan saja mencapai 800 triliun pertahun. Oleh sebab itu, dengan ia memiliki jabatan sebagai bupati, kedepannya blok Rokan bisa diatur agar dikelola sepenuhnya oleh orang Rohil sendiri mulai dari kontraktor hingga pekerja nya.
“Biaya operasional yang 800 triliun itu banyak perusahaan atau kontraktor dari luar yang mengelolanya, sehingga uang itu tak ada yang tinggal dan berputar di Rohil, pajak nya pun mereka bayarnya di Jakarta,” ungkapnya.
Dipaparkannya, saat ini di Rohil ada sebanyak 1200 sumur minyak. Kedepan, bersama Pertamina akan membuka sumur minyak Batang Stim yang ada di Rantau Bais. Dengan bertambahnya sumur ini, diperkirakan tahun 2023 PAD dari Migas ini bisa mencapai 5 triliun pertahunnya.
Dijelaskannya, untuk pengelolaan Blok Rokan bersama Pertamina itu Pemda di perbolehkan menanam saham sebesar 10 persen. Tapi jika jadi Bupati lanjut Afrizal, Pemda Rohil akan menanamkan sahamnya sebesar 25 persen agar semakin banyak pula PAD yang didapatkan.
“2021 itu sudah dikelola oleh Pertamina, dan bagi hasilnya tidak sama dengan Chevron. Kalau Chevron kita diberi dari pusat bagi hasilnya, sekarang dibuka oleh pertamina ada saham daerah 10 persen,” urainya.
Lanjut Afrizal, jika Pemda Rohil sudah memiliki saham 25 persen, otomatis Pemda tidak akan pusing mencari pemasukan lainnya lagi. Sehingga dengan banyaknya pemasukan itu, akan mempermudah Pemda untuk melakukan pembangunan lainnya.
“2021 pergantian dari Chevron ke Pertamina, jadi harapan kita 2023 kita sudah banyak menerima bagi hasil dari Pertamina, pungkasnya.
Selain itu, Epi Sintong juga menyoroti Rohil saat ini tidak memiliki Dinas Peetambangan. Menurut dia, Dinas Pertambangan harus dibuat nantinya agar dapat mengitung berapa sebenarnya minyak dan gas yang keluar dari negri seribu kubah ini. Sehingga bisa mengetahui secara rinci berapa yang harus diterima daerah. (syawal)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks