![]() |
Kondisi depan Pajak Lama beberapa waktu lalu. |
Berbagai wacana akan solusi guna menertibkan PKL Pajak Lama yang melapak di Trotoar dan bahu jalan sudah dikemukakan berbagai pihak. Bahkan Upika Bagan Sinembah sendiri tak henti-hentinya menertibkannya.
Salah satu wacana yang digagas camat untuk membebaskan areal Pajak Lama untuk dijadikan taman kota, menurut penulis masih kurang efektif. Apalagi penggusuran demi penggusuran yang tak kunjung memberikan dampak dari kesemwarutan depan Pajak Lama.
Para PKL pun tatkala ditertibkan beberapa waktu lalu seolah-olah merasa tidak mendapatkan keadilan. Mereka (PKL, red) merasa dizholimi lantaran pada dinihari, Tokeh sayuran dari luar daerah yang seharusnya hanya mendistribusikan kepada para pengecer, malah membuka lapak di bahu dan bahkan di badan jalan saat semua stakeholder pemerintah sedang berisitirahat.
Tentu saja, peran serta pemerintahan untuk mengatur tokeh sayuran akan sulit diterapkan. Selain pasar tradisional itu milik pribadi, pekerjaan itu tak memperoleh PAD untuk Pemda terlebih dipagi buta harus bekerja.
Sebagai solusinya, penulis mempunyai gagasan yang mungkin harus diterapkan oleh Pemda Kabupaten Rokan Hilir yang bekerjasama dengan Pemprov Riau dan bahkan Pemerintah Pusat. Sebab, jalan tersebut merupakan jalan Nasional yang masih tanggung jawab pemerintah pusat.
Solusinya adalah dengan cara memperbaiki saluran GOT atau drainase yang diatasnya Trotoar yang selama ini dijadikan lapak dagangan. Selain itu juga perlu diperbaiki bahu dan badan jalan yang sampai saat ini belum tersentuh pihak Kementerian PU.
Dengan diperbaikinya saluran GOT, PKL yang masih membandel pasti dengan sendirinya akan menggeser dagangannya demi perbaikan saluran comberan. Otomatis bahu jalan pun dikosongkan guna tempat material dan proses pengerjaan drainase.
Selanjutnya bahu dan badan jalan juga turut diperbaiki dan tentunya para buruh parkir memang terpaksa harus cuti sementara waktu atau bisa juga dialihkan lahan parkir di tempat tertentu.
Kira-kira begini, jika trotoar yang juga saluran comberan sudah bagus dan mendapatkan perawatan berkala dari dinas atau kementerian terkait, para PKL dengan sendirinya juga tidak akan meletakkan dagangannya.
Dan jika bahu jalan tidak becek yang mana selama ini akibat saluran comberan tidak berfungsi dengan baik, warga yang berbelanja di pasar tradisional itu pun akan serta merta tidak sungkan meletakan sepeda motornya di bahu jalan.
Perlu diketahui, beberapa sumber sempat menyurahkan isi hatinya kepada penulis bahwa bahu jalan yang becek dan terlihat koproh membuatnya enggan memarkirkan sepada motornya disitu. Petugas parkir pun enggan berbecek ria dengan keadaan seperti itu, sehingga kesempatan para PKL melapakkan dagangan di bahu jalan berjalan mulus.
Lantas, tunggu apa lagi jika ide ini bisa direalisasikan tanpa harus menyakiti salah satu pihak. Sebab, kerja kerja kerja saja tanpa perencanaan yang matang juga tidak akan membuahkan hasil yang memuaskan apalagi berkeadilan.
Selamat berjuang dan berusaha Pemkab Rokan Hilir.
Bagan Batu, 27 Juli 2019
Syafarul ‘Iloeng‘ Amri Sitorus
(wartawan median online inforohil.com)
(wartawan median online inforohil.com)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks