![]() |
Siswaja Muljadi alias Aseng UB (sumber: metroterkini.com) |
Inforohil.com, Pekanbaru – Terkait dengan pemberitaan agar pemerintah daerah khususnya Pemerintah Provinsi Riau untuk membenahi pelayanan kesehatan untuk pasien rujukan peserta BPJS kesehatan, kini mendapat tanggapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau Daerah Pemilihan (Dapil) Rokan Hilir (Rohil) Siswaja Muljadi.
Bahkan ia menuding mental pemangku jabatan di Rumah Sakit pemerintah tidak bertanggung jawab.
“Kasus seperti itu sudah banyak terjadi dan bukan karena masalah anggaran tapi lebih karena sikap mental para pemangku jabatan yang tidak bertanggung jawab,” kata pria yang akrab disapa Aseng UB itu kepada Inforohil.com, Senin (30/4) siang.
Kurang memegang teguh janji jabatan dan profesionalisme, lanjut owner Bintang Mulia Hotel ini, kerja yang menjadi sumpah mereka terutama dibagian administrasi penerimaan pasien dan informasi ketersediaan tempat perawatan di Rumah Sakit pemerintah yang ada di Pekanbaru.
“Saya punya pengalaman yang kurang juga mengenai respon RS pemerintah. Jadi sekarang kalau ada pasien yg butuh perawatan di Pekanbaru, saya malah lebih merekomendasikan ke RS swasta yang ada di Pekanbaru seperti RS Prima, karena mereka lebh responsip dan baik dalam pelayanan,” ungkapnya.
Untuk anggaran Pemerintah Daerah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, sambung Aseng, setiap tahunnya mencapai 20 persen. “Jadi, bukan soal anggaran pemerintah daerah yang kurang di bidang kesehatan, tapi kesannya, pihak Rumah Sakit lah yang kurang memegang sumpah jabatan. Tiap tahun anggaran pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan mencapai 20 persen,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, pasien rujukan peserta BPJS kesehatan asal Kepenghuluan Pelita Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir, Naqilla, bayi usia 6 bulan anak dari pasangan Indra dan Cici yang mengidap penyakit radang pernapasan harus meregang nyawa saat perjalanan menuju RSUD di Pekanbaru.
Meninggalnya bayi tersebut, menurut penggiat sosial Solidaritas Umat Berbagi (Sumber), Suherman M.Ks dikarenakan pihak Rumah Sakit rekanan BPJS kesehatan khususnya milik Pemerintah di Pekanbaru, menyatakan bahwa ruangan khusus ICU sedang tidak tersedia. Padahal, saat dihubungi melalui telepon selulernya bahwa pasien umum, pihak Rumah Sakit menyatakan tersedianya. (iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks