Inforohil.com, Bagan Sinembah – Warga Dusun Simpang Pujud, Kepenghuluan Bahtera Makmur, Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir ancam bakar gudang usaha pengolahan pupuk kompos yang berbahan dasar kotoran hewan ternak. Pasalnya, akibat dari pengolahan pupuk tersebut mencemari udara sekitar. Ironisnya, lokasi pengolahan pupuk tersebut, berada ditengah-tengah pemukiman masyarakat.
Menurut informasi yang dihimpun, masyarakat memberi tenggang waktu 3 x 24 jam agar usaha pengolahan pupuk tersebut dipindahkan. Dengan tegas, warga ancam akan berbuat anarkis dan bahkan membakar lokasi tersebut.
Pantauan wartawan, aroma tak sedap langsung menyengat ketika wartawan hendak mengkonfirmasi warga yang rumahnya tak jauh dari tempat tersebut.
Salah satu tokoh masyarakat Simpang Pujud, St J Marbun yang dikonfirmasi dikediamannya pada Senin (12/2) siang, mengatakan bahwa masyarakat sudah melayangkan surat keberatan kepada pelaku usaha pengolahan pupuk tersebut. Namun, hingga kini tidak juga ditanggapi.
“Dan tadi kami ke kantor Desa, minta pihak desa memanggil pemilik usaha itu, tapi tidak bisa datang. Alasannya, lagi keluar negeri,” jelasnya merasa kesal.
Dikatakannya, warga yang sudah tidak tahan terhadap aroma tak sedap hasil pengolahan pupuk tersebut, dengan tegas mengancam akan berbuat anarkis jika dalam waktu 3 x 24 jam tidak dipindahkan. “Ini serius, kami tidak main-main, akan kami bakar itu. Kalau ada itikad baik, silahkan pindahkan ke lokasi yang jauh dari pemukiman,” ancamnya lagi.
Datuk Penghulu Bahtera Makmur, Narso yang dikonfirmasi melalui Sekretaris Desa (Sekdes) Agus Harianto membenarkan keluhan masyarakat tersebut. Dan pada Senin pagi, masyarakat juga datang ke kantor Desa terkait permasalahan tersebut. Namun, pemilik usaha tidak hadir dengan alasan pergi keluar negeri.
Sementara itu, salah satu karyawan usaha pengolahan pupuk kotoran hewan ternak tersebut yang dikonfirmasi di lokasi, G Manulang mengatakan bahwa atas perintah pemilik usaha, pengolahan pupuk tersebut akan segera dikosongkan dalam waktu yang sudah diminta masyarakat. “Iya, kami sudah mulai beres-beres agar pupuk ini langsung dibawa ke ladang bos,” ungkapnya.
Dijelaskannya, bahwa usaha pengolahan pupuk kotoran hewan ternak tersebut bukan untuk diperjualbelikan. Namun hanya digunakan untuk lahan sawit pemilik pengolahan pupuk tersebut. “Enggak dijual ini bang, ini hanya untuk digunakan di ladang bos itu,” terangnya lagi. (iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks