Inforohil.com, Bagansiapiapi – Pemerintah Provinsi Riau tahun ini kembali melanjutkan pemeliharaan jalan lintas Bagansiapiapi – Sinaboi sepanjang kurang lebih 2,7 kilometer dengan anggaran Rp 4,6 miliar untuk melanjutkan proyek tahun sebelumnya.
Namun sayangnya, proyek yang mulai dikerjakan 29 Mei selama 180 hari oleh PT Chandra Cipta Sarana itu terkesan asal jadi seperti yang dilakukan tahun 2016 kemarin dengan perusahaan yang sama.
Pantauan dilapangan, Rabu (13/9) diwilayah Kepenghuluan Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi alat berat perusahaan itu tampak sedang bekerja melakukan penggalian terhadap beberapa titik aspal rusak untuk dilakukan tambal sulam.
Anehnya, dari kegiatan itu tampak beberapa titik badan jalan yang tahun 2016 kemarin yang telah mereka tambal kini kembali di keruk untuk ditambal kembali.
Pasalnya, dari sepanjang jalan mulai Kepenghuluan Serusa Kecamatan Bangko sampai Kepenghuluan Raja Bejamu itu masih terdapat puluhan titik bekas tambalan yang rusak kembali dikarenakan adanya kemungkinan kualitas perbaikan tahun lalu tidak baik.
Badan jalan yang ditanbal tahun lalu rusak kembali |
Menurut keterangan salah seorang pekerja proyek itu, sebelum melakukan penambalan terlebih dahulu badan jalan retak itu di korek menggunakan alat berat. Setelah itu langsung diberi batu pecah Base C dan kemudian dibiarkan selama dua minggu agar padat dilalui kendaraan lain.
“Kalau langsung diaspal bisa pecah aspalnya. Ini aspalnya nanti tebalnya lima centi,” ujarnya.
Bukan hanya itu, di Kepenghuluan Sungai Nyamuk Kecamatan Bangko yang sudah dilakukan penggalian anak sungai juga terkesan asal-asalan. Tampak limbah dari anak sungai itu diserakkan begitu saja disisi kiri kanan jalan. Padahal sisi bahu jalan ini juga harus ditimbun jarena akan dilakukan pelebaran jalan seluas setengah meter kiri dan kanan bahu jalan.
Limbah lumpur galian anak sungai itu saat ini tampak sudah ditumbuhi rumput liar. Sebagian masyarakat yang penggalian tepat didepan rumahnya, memanfaatkan bekas galian itu untuk menanam pisang, serai dan benih padi.
Limbah lumpur anak sungai yang dibuang ditepi jalan |
Menanggapi hal itu, M Nizar SE MM salah satu tokoh masyarakat Jawa Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) mengingatkan agar perusahaan dan konsultan pengawas PT Specta Graha Konsul yang mengerjakan proyek itu agar tetap mengutamakan kualitas pembangunan.
“Kalau kualitasnya bagus, masyarakat yang menggunakan jalannnya juga senang apalagi ketahanannya bisa mencapai lama. Selain itu, perusahaan juga mendapat nama baik karena kerjanya bagus,” ujar pria yang akrab disapa Akas itu.
Akas mengingatkan, jika nantinya kerjaan juga masih terkesan asal siap, tidak menutup kemungkinan hal ini dilaporkan ke penegak hukum. “Kita tidak mau umur pekerjaan tidak berumur panjang, kalian kontraktor habis kerja pulang, kami yangg di daerah merasakan tidak enak akibat dari kerja yang di duga asal siap,” tandasnya. (syawal)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks