Inforohil.com, Bagansiapiapi – Anggota DPRD Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) H Bachid Madjid tampak meradang atas rendahnya harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang di jual ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dibawah harga yang sudah ditetapkan oleh Dinas Tanam Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Riau.
Sehingga, menyebabkan harga jual petani kepada para tengkulak juga menjadi murah. Selain murah, juga banyak para tengkulak yang bermain pada timbangan kiloan sawitnya saat membeli sawit.
Menurut Anggota Komisi A itu, hal ini disebabkan adanya pembiaran yang berlarut-larut oleh dinas terkait yang ada di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohil. Sehingga diseluruh wilayah Negri Seribu Kubah itu tidak pernah satupun para tengkulak membeli TBS dengan harga yang ditetapkan.
“Saya minta betul-betul kepada pemerintah daerah, kalau betul-betul sayang sama negri ini harus dapat mengatasi masalah ini, sebut politisi PPP itu kepada sejumlah wartawan, Selasa (25/7) di Bagansiapiapi.
Jelas yang akrab dipanggil H Akib itu, hampir semua wilayah di Rohil banyak yang petani kebun kelapa sawit. Para petani sangat ketergantungan hidupnya dengan harga jual TBS. Sementara harga beli minyak goreng, mentega maupun sabun tidak pernah turun.
“Harga minyak goreng tingi, harga CPO tingi, kenapa kok tiap bulan harga TBS turun terus harganya sama petani,” tanya H Akib.
Dijelaskan Akib, harga yang ditetapkan oleh Dinas Tanam Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Riau untuk usia 15 tahun seharga Rp 1.780 perkilogram. Tetapi kenyataannya harga jual di pabrik Rp 1.500.
“Ini harus di backup dan pemerintah turun tangan untuk melakukan kontrol harga. Jangan makan gaji aja kerjaannya,” tegasnya. (syawal)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks