Inforohil.com, Bangko-Keberadaan Jembatan Pedamaran saat ini menjadi salah satu objek wisata bagi masyarakat Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). Banyaknya masyarakat Rohil maupun luar Rohil yang datang ke jembatan ini, membuat para Pedagang Kaki Lima (PKL) jualan sembarangan diatas jembatan.
Oleh sebab itu, diperlukan adanya lapak bagi para PKL agar tidak berjualan diatas jembatan. Sehingga, lalu lintas jembatan menjadi lancar dan aman untuk dilalui.
Menurut keterangan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Rohil Jon Syafrindow melalui Plt Kasubag Umum dan Kepegawaian UMKM Syamsuri MSi mengatakan, untuk memenuhi itu semua, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Rohil tahun ini telah memprogramkan pembangunan pasar PKL di dekat jembatan itu. Diperkirakan, budget pembuatan pasar PKL mencapai Rp 700 juta.
Anggaran yang cukup besar itu lanjutnya, termasuk juga didalamnya pembebasan lahan, pembebasan lahan, pembuatan sumur bor serta fasilitas parkir kendraan bermotor.
Namun, program pembuatan pasar PKL itu belum bisa dipastikan apakah bisa dijalankan tahun ini atau tidak. Pasalnya, adanya penurunan DBH Migas sangat memengaruhi karena masih banyak lagi program yang lebih prioritas. Akibatnya, pembangunan lapak PKL masih dalam tanda bintang dalam program dinas Koperasi dan UMKM.
“Sejauh ini, belum dipastikan program apa saja yang masuk dalam tanda bintang. Semua itu masih tergantung keuangan dan persetujuan dewan mana yang dianggap prioritas,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (2/2/16) dikantornya.
Jika memang tidak bisa di bangun pada 2016 ini lanjut Syamsuri, rencana ini juga akan dimasukkan pada tahun depan 2017 sekaligus ditambahkan pembuatan sumur bor. Meski begitu, Dinas Koperasi dan UMKM berharap program ini bisa berjalan tahun ini.
“Lantaran adanya fluktuasi pembagian DBH Migas, untuk sementara pembangunan pasar PKL nya jadi terpending,” sebutnya.
Ditambahkannya, jika anggarannya memang keluar, barulah dinas akan melakukan survei secara detail agar bisa dicocokkan antara lokasi pedagang dengan kemudahan para pembeli. Artinya, bangunan ini bisa rill agar bangunan itu memang betul-betul ditempati oleh pedagang dan tidak jadi sia-sia setalah dibangun.
“Sementara ini program itu masih tepending, apakah ini nanti akan di bintangi atau tidak, ini masih dalam tanda tanya kami,” tandasnya. (syawal)