Inforohil.com, Bagansiapiapi- Kinerja Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) tipe pratama Bagansiapiapi selama berada di Rokan Hilir (Rohil) patut dipertanyakan.
Apalagi, beberapa tahun belakangan ini, Bea Cukai Bagansiapi sepertinya tidak bekerja melakukan fungsi pengawasannya di Rohil. Beberapa tahun belakangan ini, belum ada terdengar bea cukai melakukan penangkapan barang ilegal atau pun melakukan pemusnahan.
Meski kinerja demikian, KPPBC Bagansiapiapi tahun ini mendapat jatah pembangunan rumah dinas (Rumdis) sebanyak lima unit yang diperuntukkan bagi kepala beacukai dan kepala bidang lainnya.
Rumdis itu rencanya dibangun dibelakang kantor Bea Cukai jalan Perdagangan Kelurahan Bagan Kota. Tepatnya diatas pelabuhan lama Bagansiapiapi. Puing-puing besi baja bekas pelabuhan tempo dulu dibuang entah kemana.
Puluhan kepala keluarga yang sudah lama tinggal disitu, satu persatu sudah mulai angkat kaki dari rumahnya karena sudah dilakukan sosialisasi oleh pihak KPPBC setahun lalu agar segera meninggalkan tempat itu karena tahun ini akan ada pembangunan rumdis.
Sebelum rumdis itu dibangun, masih ada beberapa keluarga yang masih tinggal disitu dengan alasan masih persiapan mencari kontrakan rumah baru.
“Udah lama kami disuruh pindah, tahun ini lah kami usahakan pindah,” kata salah seorang nenek yang tak mau menyebutkan namanya sambil beres-beres perkakas rumahnya.
Menurut keterangan Kepala KPPBC Bagansiapiapi Hartoyo melalui Kepala Urusan Umum, Hamzah mengatakan rumdis itu tahun ini sudah mulai dikerjakan. Rumdis ini merupakan program dari Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJB).
Sedangkan teknis pembuatan Rumdis ini lanjut dia, dikerjakan langsung oleh KPPBC wilayah Provinsi Riau yang ada dipekanbaru. KPPBC Wilayah Pekanbaru telah mendesak KPPBC Bagansiapiapi untuk membuat persiapannya.
“Sekarang ini kita belum punya rumah dinas, ini kita bangun supaya kita tidak tidur disemen,” kata Hamzah kepada media, Kamis (25/2/16) di kantornya.
Sementara itu, mengenai kinerja KPPBC Bagansiapiapi, Hamzah menuturkan, alasan kurang maksimalnya kinerja mareka karena tidak adanya personil untuk turun kelapangan. Sehingga info maraknya barang ilegal keluar masuk, wilayah Rohil jarang didapat.
“Kami disini kekurangan personil, kalau wartawan ada informasi, ayok kita turun sama-sama kelapangan,” sebutnya. (syawal)