Jaka Abdillah, Ketua Panwas Rohil |
Inforohil.com, Bagansiapiapi, Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Rokan Hilir menegaskan telah menginstruksikan Pengawas TPS yang merupakan ujung tombak pengawasan paling depan untuk tidak ragu mengingatkan KPPS agar menjalankan tugasnya dengan benar dan berintegritas.
“Pengawas TPS dalam menjalankan tugasnya untuk tidak ragu sedikitpun menegur KPPS yang melakukan kesalahan” kata Jaka Abdillah, Senin (7/12/15) dalam pers rilisnya.
Proses pemungutan dan penghitungan suara merupakan tahapan vital, oleh karena itu diingatkan kepada Pengawas TPS yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2015 untuk tidak sungkan menegur, mengoreksi dan bila perlu mengeluarkan rekomendasi apabila menemukan KPPS yang bekerja tidak sesuai aturan yang telah diamanatkan dalam PKPU Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara.
“Sesuai Pasal 9 (PKPU 10/2015) bahwa sampai dengan 1 hari pemungutan suara masih ada model C.6 KWK yang belum atau tidak diserahkan kepada pemilih maka Ketua KPPS wajib mengembalikan model C.6 KWK tersebut kepada PPS” jelas Jaka
Apabila sampai ditemukan oleh jajaran Panwas maka akan dijadikan temuan dugaan pelanggaran mengingat C.6 KWK rentan disalahgunakan oleh yang bukan pemilik aslinya. Dan KPPS yang masih menyimpan C.6 KWK merupakan pihak yang paling bertanggungjawab disamping juga sipenggunanya.
Pada 9 Desember nanti dihimbau kepada saksi Paslon yang berada di TPS untuk tidak menggunakan atribut berbau Paslon berbentuk apapun baik motto, logo, jargon, nomor urut atau lainnya, saksi di TPS cukup membawa surat mandat dan badge tanda pengenal yang ditandatangani oleh Paslon atau tim kampanye tingkat kabupaten.
“Apabila Pengawas TPS menemukan saksi menggunakan atribut berbau Paslon maka dapat dijerat dengan Pasal 187 UU Nomor 1/2015 dengan sangkaan kampanye diluar jadwal dengan ancaman 3 bulan penjara plus denda” tandasnya. (rilis)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks