• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan Pers
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
INFOROHIL.COM
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Pemerintah
  • Politik
  • Hukrim
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Pemerintah
  • Politik
  • Hukrim
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Opini
No Result
View All Result
INFOROHIL.COM
No Result
View All Result
Home covid-19

Gejala Anosmia Marak di Rohil, Warga Enggan Tes Antigen?

11 Agustus 2021
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Ilustrasi (internet)

Inforohil.com, Bagan Batu – Meski mengalami gejala yang hampir mirip dengan orang yang terpapar covid-19, warga di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tepatnya di Kecamatan Bagan Sinembah enggan melakukan uji atau tes swab antigen maupun PCR.

Gejala Anosmia atau hilangnya indra penciuman disusul indra perasa dan gejala demam, lemas, tulang dan sendi ngilu, warga langsung berinisiatif melakukan isolasi mandiri tanpa lakukan uji dan hanya berobat biasa.

Salah satunya S, melalui selulernya kepada inforohil.com, Rabu (11/08/2021) petang menyebutkan bahwa ianya sedang sakit demam disertai tulang dan sendi ngilu serta hilangnya indra penciuman.

“Ya paling berobat biasa ke praktek dokter, dikasih obat dan vitamin. Sebenarnya bukan Isoman, cuma kondisi sedang sakit tidak memungkinkan untuk beraktivitas,” ungkapnya.

Dia juga mengetahui, para jiran tetangga yang sedang sakit, ada juga yang dilakukan infus oleh praktisi kesehatan bukan dari Faskes pertama melain dari praktek.

Tidak sedikit juga yang hanya sekedar mengkonsumsi obat yang mengandung parasetamol dibeli dari warung sekitar.

“Bukan tidak mau lakukan tes antigen atau PCR, takut divonis positif. Pengaruh informasi di media sosial juga, termasuk keterangan oknum dokter di televisi yang sudah ditangkap akan tetapi dilepaskan kembali, bahkan jadi pengurus partai politik tentunya menjadi pertanyaan,” ujarnya heran.

Warga lainnya, R yang juga sedang isolasi mandiri di rumah enggan melaporkan ke Puskesmas terdekat dengan alasan yang sama, yakni takut divonis positif covid-19 yang berujung PPKM ditingkatkan.

“Minum air kelapa muda, air putih hangat dicampur minyak kayu putih, berjemur di pagi hari, olahraga ringan. Itu saja, kalau dites pasti positif, angka meningkat, pasti PPKM dinaikkan levelnya, kita juga yang rugi,” bebernya.

Terkait hal itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir, H Ahmad Yusuf yang berusaha dikonfirmasi via pesan WhatsApp pada Rabu (11/08) petang, hingga berita ini diterbitkan belum memberikan tanggapan.

Dianggap Musim Sakit Akibat Pancaroba?

Minimnya kesadaran masyarakat untuk melakukan uji atau tes Antigen dan PCR bukan tanpa sebab. Pasalnya, pada saat ini dianggap pergantian musim yang lazim disebut Pancaroba.

Pancaroba juga dikaitkan dengan mudahnya seseorang terpapar sakit diantaranya inspeksi saluran pernapasan, Influenza, demam berdarah dan Tipes yang gejalanya hampir mirip dengan terpapar covid-19.

Dari informasi yang dirangkum, masyarakat pada umumnya enggan berobat ke Faskes seperti Puskesmas atau Rumah Sakit lantaran takut divonis covid-19 padahal sakit akibat pancaroba.

“Menurut saya, sakit ini hanya karena pergantian musim atau Pancaroba, kalau berobat ke rumah sakit, takutnya divonis covid-19,” kata salah satu warga Bagan Batu yang akhir-akhir ini ditemui awak media.

Dari informasi yang dihimpun, warga Kecamatan Bagan Sinembah saat ini pada umumnya mengalami sakit seperti demam, tulang dirasakan pegal dan tidak sedikit yang mengalami Anosmia atau hilangnya indra penciuman.

Kepala Puskesmas Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah, dr Josafat Silalahi kepada inforohil.com, Rabu (11/08) malam melalui selulernya, sangat menyayangkan enggannya masyarakat untuk melakukan tes meski gejala sudah muncul salah satunya Anosmia.

Menurutnya apabila dilakukan tes, lebih dini diketahui diagnosanya tentunya akan lebih cepat mencegah penularan cluster keluarga dan dapat diketahui penderita yang ada Kormorbid U mengurangi angka kesakitan dan kematian.

“Untuk di Bagan Batu saja sudah 33 orang yang meninggal dunia. Prinsipnya jangan kita beranggapan bahwa covid-19 bukan pandemi, sehingga penanganan covid-19 tidak akan habis-habisnya di wilayah kita termasuk di wilayah lainnya pada umumnya di Dunia. Semangat terus, sehat semuanya, Indonesia kuat,”

Kesimpulannya, masyarakat yang saat ini sedang sakit, baik itu tanpa gejala Anosmia, diharapkan tetap melakukan olahraga ringan, berjemur di pagi hari, konsumsi makanan bergizi. Namun sebaiknya dilakukan uji atau tes antigen guna mendapatkan penanganan medis yang seharusnya. (iloeng)

ShareTweetSend
Previous Post

Segudang Permasalahan Industri Kelapa Sawit di Rohil

Next Post

Ide Kreatif Kapolsek Pujud Buat Sauna Mandiri Cegah Penularan Covid-19

Next Post

Ide Kreatif Kapolsek Pujud Buat Sauna Mandiri Cegah Penularan Covid-19

Kabar Terbaru

Negosiasi Panjang Bupati Bistaman Berbuah Manis, 10 Nelayan yang Ditahan Malaysia Dipulangkan

15 November 2025

Sindikat Pencuri Kabel di Area Migas PHR Dibongkar Polres Rohil

12 November 2025

Penunjukan Inspektur Sebagai Plt Kepala BPKAD Rohil Sudah Sesuai Aturan, Ini Penjelasan BKPSDM

11 November 2025

Janji yang Ditepati: Seragam Gratis Bupati Bistamam Bawa Senyum untuk Anak-anak Rohil

10 November 2025

Sinergi Polri dan Petani, Polsek Rimba Melintang Panen Jagung 1 Ton untuk Dukung Program Asta Cita Presiden

6 November 2025

Pastikan MBG Aman dan Higienis, Polres Rohil Cek Kesehatan Relawan SPPG

6 November 2025
INFOROHIL.COM

Copyright ©2021 InfoRohil.com. Developed with 💙 by webee

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan Pers
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Riau
  • Pemerintah
  • Politik
  • Hukrim
  • Lingkungan
  • Peristiwa
  • Opini

Copyright ©2021 InfoRohil.com. Developed with 💙 by webee