Inforohil.com, Ujung Tanjung – Polres Rokan Hilir (Rohil) menggelar Simulasi Sistem Pengamanan Markas Komando (Sispam Mako) dan Sistem Pengamanan Kota (Sispam Kota) sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam penanganan potensi gangguan keamanan dan aksi unjuk rasa.
Kegiatan berlangsung di Halaman Apel Mapolres Rohil, Jalan Lintas Riau–Sumut Km 167, Banjar XII, Tanah Putih, mulai pukul 09.30 WIB, Rabu (19/11/2025).
Simulasi ini dipimpin langsung oleh jajaran Polda Riau dan dihadiri berbagai unsur Forkopimda. Kegiatan berlangsung dalam tiga sesi: Tactical Floor Game (TFG), simulasi Sispam Mako, dan simulasi Sispam Kota sesuai Perkap No. 16 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengendalian Massa.
Kegiatan dihadiri Wakil Kepala Polda Riau Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo, bersama pejabat utama Polda Riau, di antaranya: Karo Ops Polda Riau Kombes Pol Ino Harianto, S.I.K., M.M, Dir Samapta Kombes Pol Syahrial M. Said, S.I.K, Ka SPN Kombes Pol Indra Duaman, S.I.K, Wadir Polairud AKBP Andi Yul L.T.G., S.H., S.I.K., M.H, Kabag Binops dan Kabag Kerma Roops Polda Riau.
Dari unsur daerah hadir Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni, S.I.K., S.H., Wakil Bupati Rohil Jhony Charles, BBA, MBA, Dandim 0321 Rohil, Danyon B Pelopor Brimob, PJU Polres Rohil, Forkopimda, instansi terkait, serta perwakilan perusahaan.
Pada sesi pertama, peserta mendapatkan gambaran alur pengamanan Mako dan Kota, termasuk pembagian peran, taktik pengendalian, serta hubungan tata cara kerja antarunit.
Karo Ops Polda Riau memberikan arahan terkait empat poin utama pengamanan: pemeriksaan ketat, kesiapsiagaan personel 24 jam, pemantauan melalui CCTV, dan pengendalian akses keluar-masuk Mako.
Pada sesi Kedua: Simulasi Sispam Mako, simulasi dimulai dengan skenario serangan sekelompok orang tak dikenal (OTK) ke pintu masuk Mako Polres. Petugas piket diserang menggunakan senjata tajam sehingga Kapolres memerintahkan Panggilan Luar Biasa (PLB), alarm stelling, dan seluruh personel menempati titik pengamanan vital, mulai dari gerbang, SPKT, gedung utama, ruang tahanan, hingga rumah dinas petinggi Polres.
Setelah seluruh OTK berhasil dilumpuhkan, Kapolres memerintahkan pencabutan status siaga dilanjutkan dengan apel konsolidasi dan evaluasi.
Sesi Ketiga: Simulasi Sispam Kota Penanganan Unjuk Rasa.
Simulasi penanganan unjuk rasa dimulai dari tahap deteksi dini oleh Unit Intelkam hingga pengamanan lapangan. Massa digambarkan menyampaikan tiga tuntutan, yakni transparansi penegakan hukum, pemberantasan narkoba, serta pemberantasan korupsi dan KKN.
Dalam skenario, massa awalnya tertib, namun kemudian terjadi eskalasi:
Tahap Hijau: Negosiator Polwan melakukan pendekatan persuasif.
Tahap Kuning: Massa mulai mendorong barikade dan melakukan provokasi. Dalmas Lanjut dikerahkan.
Tahap Merah: Massa bertindak anarkis, membakar ban, melempar batu, dan merusak fasilitas umum.
Polres Rohil kemudian mengerahkan Water Canon, Raimas, serta PHH Brimob untuk membubarkan massa secara profesional dan terukur. Seorang korban dari pihak massa disimulasikan terjatuh dan mendapatkan penanganan medis cepat.
Pada akhirnya, situasi berhasil dikendalikan. Provokator diamankan dan massa membubarkan diri.
Simulasi tersebut melibatkan Dalmas Awal:1 pleton, Dalmas Lanjut 3 pleton, PHH Brimob 1 SSK, Tim Negosiator 28 personel, Tim Medis 4 personel, PAM Tertutup 15 personel dan Massa 60 orang.
Arahan Wakapolda Riau
Wakapolda Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo mengapresiasi kerja keras personel Polres Rohil dan seluruh unsur yang terlibat.
“Kni satu kehormatan dan kebanggaan bagi saya bisa berdiri di depan rekan-rekan semua. Polres Rohil luar biasa. Mencapai sempurna memang sulit, tetapi saya yakin saudara-saudara sudah memberikan yang terbaik untuk negara ini, dan terutama untuk keluarga,” ujarnya.
Beliau juga memberikan apresiasi khusus kepada Kapolres Rohil dan Danyon Brimob atas keseriusan dalam pelaksanaan simulasi.
Simulasi ini bertujuan meningkatkan kemampuan personel dalam menghadapi aksi unjuk rasa, menguji kesiapan sarana prasarana, serta memastikan prosedur pengamanan berjalan sesuai SOP.
Dari hasil pelaksanaan, Polres Rohil dinilai telah menunjukkan sinergi dan kesiapan menghadapi berbagai potensi ancaman, mulai dari penyerangan markas hingga aksi massa yang bereskalasi.
Kegiatan selesai sekitar pukul 12.30 WIB dan seluruh rangkaian berlangsung dalam keadaan aman, tertib, dan kondusif. (Red)










