Inforohil.com, Pekanbaru – Bunga Fitri Sartika, menjadi salah satu dari dua anak Riau yang berhasil meraih Program Beasiswa Prestasi Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jenjang S2 yang akan berkuliah di Amerika Serikat (AS). Bunga merasa, capaiannya ini merupakan mimpinya sejak dulu dan dia bertekad untuk membawa ilmu yang dia dapatkan di negeri Paman Sam itu kembali ke Bumi Lancang Kuning.
“Bagai mimpi rasanya bisa sampai di tangga ini,” ucap Bunga begitu mendapat kabar soal kelulusannya meraih Program Beasiswa Prestasi PHR S2 saat ditemui tim PHR pada Desember 2023 lalu.
Bunga Fitri Sartika lahir di Pekanbaru dan merupakan lulusan Sarjana (S1) Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Bunga mendapatkan beasiswa penuh dari PT PHR untuk studi jenjang magister (S2) di bidang Petrotech (perminyakan dan gas) di Texas A&M University, Amerika Serikat. Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Deni Satria dan Lusi Gustina ini memilih untuk melanjutkan pendidikan magister di Texas A&M University dengan jurusan Master in Science Geology.
Penggemar mata pelajaran Geografi ini mengaku tidak memiliki kerangka khusus dalam membangun cita-citanya. Namun dia menyadari, untuk menyisihkan lebih dari 180 lulusan S1 yang mendaftar dalam program ini tentu bukan sekadar keberuntungan, terlebih untuk mendapatkan program ini dia harus melewati proses seleksi dan syarat yang begitu ketat, sehingga dia menerapkan prinsip konsistensi dan fokus pada tujuannya.
“Saya memang ingin mendalami dunia geologi, khususnya geologi minyak dan gas bumi. Dan untuk studi tingkat lanjut pasti tidak murah. Untuk itu, saya harus bisa mendapatkan beasiswa,” kata Bunga.
Ketika ditanyakan apa hal yang paling menggugah cara pandangnya terhadap masa depan, Bunga mengutip kalimat wanita pesohor favoritnya di bidang siniar dan televisi yakni Najwa Sihab. “Jadilah seorang pembaharu. Biar orang lain yang ikut meniru. Daripada harus mengikuti tren tanpa henti. Sebab hidup bisa habis tanpa diisi,” katanya.
Namun, seperti dinyatakan Bunga, yang juga paling berpengaruh dalam pola pikirnya adalah teladan yang diberikan sang ayah, yang merupakan seorang guru yang berhasil menyelesaikan jenjang doctoral dalam pendidikannya. Sebuah pesan sederhana dari sang ayah terngiang di ingatannya, bahwa pendidikan itu membentuk pola pikir menjadi lebih baik.
“Sekolahlah setinggi yang kamu sanggup. Karena dengan begitu, cakrawala berpikirmu menjadi lebih luas. Kamu berpotensi melihat peluang lebih besar atas apa yang kamu inginkan, dari titik itu,” ucap Bunga meniru ucapan sang ayah.
Berbekal motivasi dari idola dan orang tuanya, Bunga selalu berusaha untuk tidak menyia-nyiakan waktu. Bahkan ketika keluar rumah, Bunga selalu menetapkan target atas tujuannya. Termasuk ketika mendapatkan kesempatan magang di SKK Migas, Jakarta. Di kantor Lembaga yang bertanggung jawab mewakili negara dalam melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi itu, Bunga banyak belajar dan menyimak tantangan-tantangan di bidang hulu migas Indonesia.
Ketertarikan Bunga mengerucut pada ruang-ruang potensi pengembangan sumber daya manusia dunia migas. “Sekembali dari Amerika, saya berniat mengabdi untuk dunia migas Indonesia. Saya janji, akan kembali ke Riau, membangun Riau,” ujar Bunga.
Seremoni kelulusan peraih program Beasiswa Prestasi PHR Jenjang S2 dilakukan di Gedung Pertemuan (RCC) PHR di Rumbai, Pekanbaru, 11 Desember 2023 lalu dan disaksikan oleh Gubernur Riau Edy Natar Nasution dan Direktur Utama PHR Chalid Said Salim.
Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto mengatakan, program Beasiswa Prestasi ini bermitra dengan Pertamina Foundation dan merupakan salah satu ikhtiar PHR dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia, khususnya Riau. “Perlu adanya upaya dalam meningkatkan kualitas SDM yang unggul di Riau, khususnya dalam bidang energi. Untukn itu, kami adakan program Beasiswa Prestasi PHR ini dengan harapan akan hadir SDM Riau yang berkualitas dan siap bersaing,” kata Rudi.
Selain Bunga, ada juga Tasya Ulfa Yusianda yang juga terpilih sebagai peraih Beasiswa PHR Jenjang S2. Tasya memilih untuk berkuliah di Texas A&M University dengan jurusan Master in Science Chemical Engineering. Rudi berharap, Bunga dan Tasya bisa menjalani perkuliahan di Amerika Serikat dengan baik, dan nantinya ilmu yang didapt terkait industri hulu migas bisa diterapkan di Tanah Air, khususnya di Riau yang merupakan kampung halaman mereka.
“Semoga ilmu yang akan diperoleh selama perkuliahan di Amerika Serikat dapat diserap dengan baik, dan saya yakin keduanya berkomitmen untuk kembali ke kampung halam untuk mengaplikasikan ilmu tersebut agar Indonesia menjadi unggul dalam industri perminyakan,” katanya. (Rilis)