Inforohil.com, Bagansiapiapi – Bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno AMp tidak menapikan adanya penilaian masyarakat bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohil sedang jalan ditempat dalam melaksanakan program pemerintahan.
Menurut Suyatno hal itu disebabkan karena APBD Rohil saat ini mengalami penurunan anggaran yang disebabkan Rohil selama ini hanya mengandalkan Dana Bagi Hasil (DBH) Minyak Bumi dan Gas (Migas) dan belum maksimal menggali Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dikatakannya, hal ini bukan hanya terjadi di Rohil saja. Akan tetapi seluruh daerah di Indonesia maupun Provinsi Riau yang mengandalkan DBH Migas juga mengalami dampak yang sama.
Meski begitu lanjut Suyatno, Pemkab Rohil masih bersyukur. Dia mencontohkan seperti salah satu kabupaten di Pulau Jawa saat ini bisa dikatakan menangis karena anggarannya hanya 900 miliar dan sudah terhutang sebanyak 600 miliar.
“Tapi kita jangan putus asa. Kemampuan anggaran yang mungkin masyarakat menilai pemerintahan sekarang jalan ditempat, sebenarnya bukan itu persoalannya. Semuanya itu menyangkut dengan anggaran. Itu akibat dampak kita semata-mata mengharapkan dana bagi hasi,” ungkap Suyatno kepada awak media, kemarin.
Suyatno menilai, dengan terjadinya kondisi seperti ini, pemerintah harus menggali dan memaksimalkan potensi yang ada untuk mencari PAD. Seperti PBBP2 misalnya, diharapkan ada kesadaran masyarakat untuk dapat melakukan pembayarannya dengan rutin.
“Kalau masyarakat sudah sadar tentang PBBP2 itu membayar pajak, saya pikir dari sektor PBBP2 itu luar biasa masuk. Berapa jumlah penduduk kita dan rumah tangga yang punya rumah dan tanah, bayar ndak itu,” papar pria yang akan mencalon Wakil Gubernur Riau itu.
Maka dari itu, Suyatno menekankan agar Dinas Pendapatan Daerah lebih memaksimalkan PBBP2 ini dengan melakukan kerjsama dengan perangkat penghulu dan kecamatan secara continiu agar mendapatkan hasil yang maksimal.
“Karena itu (PBBP2) salah satu hasil PAD kita. Selama ini kita mengaharap dana bagi hasil ke dana bagi hasil. Minyak ini tida bisa diharapkan betul betul naik bentar turun, ini yang membahayakan kita,” sebutnya.
Disamping itu, Suyatno juga menekankan agar pada rapat evaluasi anggaran di penghujung tahun ini dengan seluruh dinas baru-baru ini, agar dinas-dinas melakukan penghematan anggaran. Bahkan dari laporan dinas tersebut, karena memang tidak adanya anggaran, ada beberapa dinas yang tidak menjalankan program-program nya.
“Saya instruksikan semalam, penghematan sangat penting. Jangan kita terlalu berpoya-poya,” tandasnya. (syawal)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks