Inforohil.com, Bagan Batu – Menjelang bulan Ramadan yang sudah didepan mata, Unsur Pimpinan Kecamatan (Upika) Bagan Sinembah terus berbenah, khususnya untuk pedagang Takjil musiman yang berjualan di bahu jalan Jenderal Sudirman yang kerap membuat macet lalu lintas. Untuk itu, Upika akan menempatkan pedagang musiman tersebut di lapangan sepak bola Prumnas, Bagan Batu.
“Nanti disitu (di lapangan), kita ramaikan juga dengan pasar malam, juga akan dibuat kegiatan selama 30 hari, seperti perlombaan anak-anak dan lainnya. Untuk itu, kita pikirkan dampaknya. Dan usul beberapa tokoh, jangan ada pasar malam lain,” kata Camat, Sakinah SSTP MSI dalam rapat musyawarah persiapan pasar Ramadan bersama Kapolsek, Danramil, Satpol PP dan pemuka Masyarakat di kantor Lurah Bagan Batu Kota. Rabu (10/5) sore.
Dikatakannya, meski beberapa Upika sebelumnya sudah berupaya memusatkan pedagang musiman tersebut namun selalu gagal, kali ini ia berharap pedagang tersebut bisa ditertibkan. “Jangan hangat-hangat ‘Tai Ayam’ saja. Kalau kita komitmen, pasti berhasil,” tegas Camat.
Untuk itu, himbau Camat, bagi para pedagang musiman yang mau berjualan di lapangan, bisa memesan losnya di kantor Kelurahan Bagan Batu Kota. “Dalam waktu dekat ini, kami akan mensosialisasikan kepada pedagang dan melayangkan surat pemberitahuan kepada Toko agar tidak memberi ruang untuk pedagang musiman tersebut, kalau masih membandel, nanti akan kita tindak,” kata Camat lagi.
Kapolsek Bagan Sinembah Kompol Eka Ariandy Putra SH SIK pada kesempatan itu juga mengatakan pemusatan pedagang Takjil dan pasar malam itu merupakan hal yang positif. Menurutnya, dari segi keamanan aparat juga dipusatkan disatu titik saja. “Karena kalau masih jualan di pinggir jalan, bisa meningkatkan tidak stabilisasnya keamanan. Salah satu contohnya, kemacetan dan kecelakaan, juga Jambret. Hal itu bisa memicu situasi kamtibmas, apalagi menjelang lebaran,” ujar Kapolsek.
Maka dari itu, lanjut Kompol Eka, pihaknya tidak akan memberi izin untuk pasar malam selain di lapangan sepak bola. Karena, titik keramaian dipusatkan hanya disatu titik saja. “Dengan begitu, pedagang Takjil lebih berminat untuk ditempatkan disatu titik,” tegas Eka.
Ditengah jalannya rapat, pengusaha pasar malam juga hadir untuk berdiskusi dengan peserta rapat. Apakah layak atau tidaknya lokasi lapangan sepak bola itu jika dibandingkan dengan pedagang Takjil dan pentas Ramadan. (iloeng)