Inforohil.com, Bangko- Untuk membangkitkan rasa nasionalisme terhadap negara Indonesia, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau, mengajak masyarakat Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) untuk lebih mencintai siaran Indonesia daripada siaran asing.
Melalui seminar Penguatan Kapasitas Masyarakat Perbatasan yang digelar KPID Riau yang bekerjasama dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Rohil, kamis (27/8/2015) diaula kantor Panwaslu, masyarakat Rohil diberikan pemahaman tentang pentingnya memahami Keluarga Cinta Siaran Indonesia (KCSI).
Hal ini dilakukan seiring banyaknya siaran asing sudah masuk kewilayah Rohil. Sementara, siaran Indonesia sendiri diwilayah perbatasan rohil, masih banyak yang belum bisa menikmatinya.
“KPID hari ini memberikan materi tentang siaran di wilayah perbatasan. Sudah 70 tahun lalu masyarakat Rohil masih banyak yang menikmati siaran luar. Kita khawatir ini teus menerus akan menurunkan rasa cinta tanah air, sebab sekarang ini sudah perang informsi dan teknologi. Kita datang, untuk menguatkan dan mengingatkan kembali kepada masyarakat,” jelas Ketua KPID Riau, Zainul Ikhwan.
Diungkapkannya, berdasarkan hasil seminar yang dihadiri pulahan warga Rohil dari berbagai element itu, ada terdapat enam masalah penyiaran di Rohil.
Diantaranya, terbatasnya jangkuan siaran, minimnya fasilitas penyiaran, tidak adanya radio di ibukota kabupaten, kemampuan masyarakat mengakses informasi terbatas, serta siaran asing masih dapat dinikmati langsung luar negri. Sehingga, hal ini juga dapat menyebabkan budaya setempat tidak jadi terangkat.
“Ini terkait rasa kebangsaan untuk cinta tanah air. Jadi tidak ada alasan berkompromi untuk mencintai tanah air,” pungkasnya.
Sementara itu, Heri Sudeska, salah seorang pemateri dari KPID Riau menerangkan, KPID telah membentuk program Keluarga Cinta Siaran Indonesia (KCSI). Program ini salah satu cara untuk menangkal siaran asing yang masuk ke Indonesia.
Dia berharap, nantinya di Kabupaten Rohil bisa dibuat KCSI oleh masyarakat Rohil. Sehingga, dengan adanya KCSI di Rohil, masyarakat bisa menjadi ujung tombak dari gerakan kampanye yang mendorong tumbuhnya rasa cinta terhadap siaran-siaran Indonesia.
”Mengkritisi Siaran Indonesia juga termasuk bagian dari KCSI, mengkritisi sinetron Indonesia misalnya. Ada siaran yang salah, silahkan lapor ke KPID. Jadi kita bangun sama-sama siaran Indonesia yang lebih bermutu,” tandasnya. (syawal)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks