Inforohil.com, Duri — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berinovasi dan meningkatkan kolaborasi untuk operasi migas yang unggul dan selamat. Lewat Forum Keselamatan Operasi 2024 yang mengusung tema “Melalui Penerapan Health, Safety, Security, Environment (HSSE) Excellence, Penegakan No Blame Culture, dan Digitalisasi Safety Assurance Kita Tingkatkan Keselamatan Operasi WK Rokan”, PHR menekankan pentingnya kolaborasi, inovasi serta digitalisasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, selamat, andal dan efisien.
Salah satu acara utama dalam forum ini adalah talkshow bertema: Peran Leadership dan Frontline Supervisor terhadap Penguatan Implementasi HSSE Excellence di Lapangan melalui Penegakan No-Blame Culture & Digitalisasi Safety, di Duri, Kamis (19/9/2024).
Sesi dialog interaktif ini menghadirkan para pimpinan PHR WK Rokan yang berbagi pengalaman dan strategi dalam menerapkan budaya keselamatan tanpa menyalahkan, serta pemanfaatan teknologi digital untuk memastikan keselamatan kerja. “Yang paling harus kita jaga bersama adalah, bisa menjalankan pekerjaan dengan aman dan selamat,” kata EVP Upstream Business PHR WK Rokan, Andre Wijanarko.
Andre berpesan kepada seluruh fungsi pekerja WK Rokan baik pekerja maupun mitra kerja untuk menjadikan aspek keselamatan menjadi hal yang utama. “Kita punya tanggung jawab yang besar dan kontribusi yang besar juga bagi ketahanan energi nasional, ada 41 ribu orang pekerja di operasi WK Rokan. Forum keselamatan operasi ini menjadi wadah berbagi dan menguatkan komitmen untuk hal tersebut,” ujar Andre.
Di sisi lain, PHR WK Rokan juga sudah memiliki teknologi digitalisasi untuk mendukung aspek keselamatan operasi migas, seperti; Serious Injury & Fatality Prevention (SIFP) Field Safety Assurance Dashboard, ArcGIS Survey 123, i-CCTV, Online Monitoring Relay Proteksi, Security Digitalization dan O&M – IM – PACT. Semuanya ini merupakan penerapan langkah untuk operasi yang andal dan selamat.
Pada Fungsi Drilling & Completion (D&C) misalnya, penerapan I-CCTV sangat berguna untuk mengawasi dan mengontrol operasi pengeboran yang berjalan secara masif, terutama memantau aspek-aspek keselamatan bagi para kru. Sehingga sejak teknologi digitalisasi ini diterapkan, capaian kinerja operasi bebas cidera dan insiden menjadi lebih baik.
Kemudian SIFP Field Safety Assurance Dashboard juga berperan penting untuk mendapatkan informasi data secara real-time hasil observasi verifikasi dan validasi safeguard pada aktifitas berisiko tinggi dan medium di lapangan, berupa skor jaminan conformance dan assurance, peluang/kesenjangan, implementasi, dan analisa kinerja manusia/ human performance terhadap para pekerja. Selanjutnya juga ArcGIS Survey 123 yang digunakan oleh Fungsi Facility Engineering yang memantau KPI (indikator kinerja), proses hingga pengawasan operasi proyek di lapangan.
Andre manambahkan, saat ini komitmen manajemen PHR WK Rokan untuk aspek keselamatan sudah sangat baik. Mulai dari mendengarkan masukan-masukan para pekerja, tindak lanjut, implementasi hingga peninjauannya.
“Ini semua sudah dijalankan dari atas sampai bawah, apalagi sudah dibantu dengan sistem digitalisasi. Sehingga penerapannya bisa berjalan dengan baik. Mari kita jaga WK Rokan bersama agar operasi migas kita tetap selamat untuk terus mendukung ketahanan energi nasional,” pesannya.
Pada Forum Keselamatan Operasi 2024 ini, juga dilakukan komitmen bersama untuk menerapkan No Blame Culture. Istilah ini merupakan komitmen bersama untuk membudayakan sikap tidak saling menyalahkan ketika terdapat suatu temuan akibat perilaku atau kondisi tidak selamat saat bekerja.
Pada momen ini, Andre Wijanarko juga memaparkan tentang kebijakan HSSE, Stop Work Authority (SWA), HSSE Golden Rules dan Corporate Life Saving Rules (CLSR) hingga penerapan tata nilai AKHLAK kepada kepada pekerja dan mitra kerja yang hadir.
Saat ini, WK Rokan masih menjadi produsen migas terbesar di tanah air. WK Rokan merupakan blok migas yang memiliki lebih dari 11 ribu sumur aktif, 13 ribu km jaringan pipa, sekitar dua kali jarak Sabang-Merauke. Lebih dari 11 miliar barel minyak mentah telah diproduksi dari WK Rokan. Produksi migas saat ini mencapai 162 ribu barrel oil per hari (MBOPD), lebih tinggi dibandingkan produksi sebelum alih kelola. Hal ini berkat upaya kolaboratif yang dilaksanakan pekerja dan mitra kerja di lapangan. (Rilis)