Inforohil.com, Bengkalis – PT Patra Drilling Contractor (PDC) sebagai salah satu perusahaan yang beroperasi di wilayah kerja Blok Rokan, ternyata sangat peduli terhadap dunia pendidikan.
Sebagai salah dari program Corporate Social Responsibility (CSR) nya, tahun lalu PDC memberikan bantuan Pustaka Digital Cerdas dan Gaya Hidup Sehat untuk siswa SD hingga SMA di Kelurahan Air Jamban Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Corporate Secretary PDC, Budhi Kristianto saat dikonfirmasi wartawan, Senin (22/3/2021) mengatakan, program ini meliputi penyediaan sarana pembelajaran jarak jauh dan metode atraktif, terdiri dari buku-buku pembelajaran, audio visual, jaringan internet serta sarana pembelajaran lainnya yang dilengkapi laptop.
Selain itu, pustaka ini juga dilengkapi 1 unit LED Smart TV, 4 unit laptop, 2 unit tablet berserta kuota intenet, sarana pembelajaran edukatif, sarana e learning dan video edukatif lainnya.
“Pustaka Digital Cerdas ini kami gulirkan di tempat ini yang masih membutuhkan kemudahan akses pendidikan di tengah pandemic Covid-19, sekaligus upaya kami membantu meningkatkan literasi siswa di daerah yang membutuhkan akses jaringan internet, khususnya wilayah dimana kami beroperasi,” ungkap Budhi.
Kehadiran Pustaka Digital Cerdas di wilayah Kecamatan Mandau disambut cukup antusias oleh masyarakat di Kelurahan Air Jamban ini. Jadwal kunjungan dan akses serta beraktifitas di fasilitas ini masih dibatasi dengan protocol kesehatan yang ketat.
Pengguna fasilitas ini terdiri dari 43% siswa SD, 55% siswa SMP dan 2 % siswa SMA/SMK dengan kapasitas layanan program setiap hari Senin – Jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB.
Pada Sabtu minggu kedua dilakukan kegiatan senam dan game untuk menghindari kejenuhan dan lebih menarik buat siswa-siswi pengguna fasilitas ini.
Penerapan Protokol Kesehatan tetap selalu ditekankan meliputi penggunaan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Saat ini, setelah lebih dari enam bulan, Pustaka Digital Cerdas (PDC) masih tetap beroperasi yang dikelola oleh beberapa pemudi asli setempat.
Kegiatan belajar bersama dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada masih tetap berjalan empat kali dalam seminggu.
“Mereka masih tetap bisa belajar secara online maupun offline. Dengan bimbingan kakak-kakak pembimbingnya mereka masih tetap bisa mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas sekolah formalnya serta membaca untuk menambah wawasan,” paparnya.
Hingga saat ini, pustaka digital cerdas itu masih tetap semangat seperti dulu, saat perpustakaan ini pertama kali dibuka. Meskipun sekarang para siswa harus mandiri mengelola keberlangsungan kegiatan belajar di perpustakaan digital tersebut. (Rilis)