Inforohil.com, Bagan Batu – Muhammad Mustakim (34) pria yang mengaku asal Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur ini ditemukan warga pingsan saat berjalan kaki di Jalan Lintas Riau-Sumut KM 8 Bagan Batu, Simpang Paket B, Kepenghuluan Gelora, Kecamatan Bagan Sinembah, Rokan Hilir (Rohil) Riau, Rabu (1/11).
Informasi yang dirangkum di lokasi, sekira pukul 10.00 wib, korban pingsan itu tiba-tiba lunglai saat berjalan di depan Bengkel Las Gelora. Mengetahui hal tersebut, korban pun dibaringkan di sebuah kursi dan diberi pertolongan seadanya hingga akhirnya warga melaporkan kepada ketua RT setempat dan dibawa ke Puskesmas Bagan Batu guna pertolongan lebih lanjut.
Diduga korban pingsan akibat kelelahan dan kurang cairan. Dan beberapa warga setempat, tampak memberikan bantuan berupa uang kepada korban.
Dari pengakuan korban saat dirawat di UGD Puskesmas Bagan Batu, bahwa ia dan 14 teman lainnya selama ini dipekerjakan orang membuka lahan untuk perkebunan kelapa sawit di daerah Mandoge, Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Setelah lima bulan bertahan, korban dan rekannya mulai merasa curiga dengan orang yang mempekerjakan yang diketahui korban bermarga Sitorus, warga Kaban Jahe, Tanah Karo, Sumut. Kecurigaan mereka semakin terasa saat bahan makanan tidak lagi diberikan dan pemilik lahan tidak bisa dihubungi hingga akhirnya, para pekerja yang berjumlah 15 orang termasuk Muhammad Mustakim meninggalkan lokasi lahan menuju pemukiman masyarakat.
“Dari lokasi lahan, berangkat jalan kaki mulai jam 6 pagi dan tiba dipemukiman warga jam 6 sore,” kata Mustakim yang terlihat sudah mulai pulih.
Dikisahkan Mustakim, ia dan temannya kembali berjalan kaki yang menurut warga setempat, berjarak 14 KM yang kemudian baru menemui jalan beraspal. Mustakim juga mengaku bahwa ia dan temannya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mandoge Asahan atas perlakuan pemilik lahan yang sengaja tidak bertanggung jawab.
“Tiga malan nginap di Polsek, tapi nasib kami belum juga jelas, kami pun berangkat jalan kaki lagi hingga di kota Kisaran,” kisah pria yang mengaku sebatang kara itu dan selama di Ponorogo, ia tinggal di panti asuhan milik Dinas Sosial.
Setiba di Kisaran, Mustakim dan teman-temannya menumpang truk-truk dan mulai terpencar hingga akhirnya melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki selama seminggu hingga akhirnya tiba di Bagan Batu.
Kepala UPTD Puskesmas Bagan Batu, dr Jossafat yang dikonfirmasi membenarkan atas kejadian tersebut. “Iya, dan pasien rencananya kita suruh menginap dahulu karena belum pulih total,” kata Jossafat.
Jossafat juga mengatakan bahwa ada hal yang aneh yang tidak masuk diakal terhadap korban tersebut saat akan dipasangkan jarum infus ke tangan pasien, jarum infus tidak tembus di kulit. Beruntung pasien sudah agak siuman dan menjelaskan bahwa pasien mempunyai ilmu kanuragan dan meski dibacakan doa terlebih dahulu baru bisa dipasang jarum infusnya.
“Ada 5 jarum infus juga yang korban, untunglah pasien agak siuman, kalau tidak habis jarum infus kita,” ujar Jossafat keheranan.
Hingga berita ini diterbitkan, Muhammad Mustakim masih dirawat di Puskesmas Bagan Batu. Muhammad Mustakim sendiri mengaku akan melanjutkan perjalanan pulang ke pulau Jawa meski berjalan kaki. (iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks